NGOBROL GUYON

waktu itu saya lagi mau makan nasi arab, ingat dengan syaikh abdul qodir jailani, sukanya beliau makan bebek goreng, biasanya kalau kami jalan bareng ke makkah atau madinah, beliau minta berhenti di luar kota karena ada yang jual bebek goreng. 

saat kami mau makan nasi arab, syaikh abdul qodir tidak ikut, kebetulan di sebelah nasi shawarma ada jual bebek goreng madura, bebek minggat, saya kesitu pesen untuk di bungkus.
" beli bebek goreng kyai?" tanya rasulullah saw.
" ya rasulullah, keingat sama syaikh abdul qodir."  jawab saya.
" wah perhatian sama gurunya." 
saya hanya tertawa.
kami lagi nunggu bebek goreng di masak, sambil duduk di kursi.
" kyai bagaimana rasanya naik kereta api?" tanya rasulullah tiba tiba.
" bukannya waktu umroh rasulullah ikut naik kereta di arab saudi?" tanya saya.
" apa kereta api di sini sama dengan di saudi, kalau di saudi naik kereta kan tak kerasa apa apa..."
" ya naik kereta sebenarnya sama, duduk saja, mungkin bedanya kereta di sini lebih jelek."
" ini istri saya, bunda khadijah, ingin  naik kereta...dia dulu waktu istri kyai naik kereta yang ikut aisyah, dia tak ikut, jadi sekarang pengen naik kereta."
" ooo maksudnya ke tempat rekreasi, wahana salju itu?" 
" ya, kapan katanya kyai mau ke sana?"
" kalau saya tak ikut, paling istri saya."
" ya istri saya hadijah nanti mau di ajak ke sana kalau ke sana lagi."
" insaAllah nanti ke sana, soale adik istri saya mau ambil baju, pindahan."
" baik kyai..."
bebek sudah selesai di bungkus, saya kembali ke tempat makan nasi arab. selesai makan saya duduk di luar rumah makan sambil ngrokok.
tiba tiba syaikh abdul qodir datang.
" mana bebek gorengnya...? " kelihatan semangat.
" ini syaikh, " saya sodorkan bebek goreng di bungkus kotak.
beliua lalu menciumnya
" wah alhamdulillah enak bangeeet."
" monggo di nikmati syaikh, kami, sudah makan semua."
" wah sampai lupa, saya sangking semangatnya..., trimakasih kyai."
" sama sama syaikh."
" kyai tak ada tugas untuk saya? saya lagi tak banyak tugas."
" tugas apa syaikh, saya masak murid ngasih tugas ke guru, ya gak sopan."
" biasanya kan tugas memantau yang ngedan." 
" sudah di nikmati dulu bebeknya." kata rasulullah. " ingat kyai jangan lupa di ajak bunda hadijah, kalau mau naik kereta."
" bukannya ruh bebas naik kereta ya rasulullah, malah gak usah bayar."
" ya ruh bebas, tapi kan juga bahaya kalau pergi sendiri, takutnya ada yang nyerang."
" malah kan syaikh abdul qodir jailani kalau makan bebek, gak usah bayar " canda saya.
" ya bayar kyai, saya bayar pakai doa, agar warungnya laris banyak pembeli."
" ya tapi kan gak kelihatan, jadi tukang warungnya mau nyuruh bayar kan gak terlihat, makan nambah juga gak bayar." canda saya.
" kami bayar pakai mendoakan warungnya, ya kalau gak bayar, dosa" 
" bercanda syaikh, soale beberapa waktu lalu saya lagi makan sate, ada sultan lagi makan di warung, gak bayar."
" kok sultan gak bayar, apa karena sultan,"
" ya karena dia ruh, tukang warung juga tak tau kalau ada ruh yang nimbrung makan., gimana mau nyuruh bayar, wong tak kelihatan." 
semua terdiam.
" enak ya sebenarnya jadi ruh, kemana mana misal.naik kereta juga gak bayar." 
" kyai yang manusia saja banyak perempuan yang menyukai, jadi rebutan bidadari " kata rasulullah.
" wah itu malah saya tak tau ya rasulullah, mungkin ada yang ngiklankan di surga sana." 
semua tertawa. 

Popular posts from this blog

KISAH ANGIN DARI IBLIS

KISAH YANG ANEH

BIDADARI DARI JAMAN SYAIDINA HUSAIN