MENGAJAK KEPADA KEBAIAKAN AKAN DI MUSUHI

orang itu, kadang kala sudah dalam kegelapan hidup, dan selalu dalam kegelapan hidup dan kesusahan, seperti orang yang sudah nyaman walau dia di dalam gelap tanpa cahaya, ketika ada cahaya datang, malah cahaya itu menyilaukan matanya, sehingga adanya cahaya, maka dia akan memusuhi cahaya itu karena di angggap membuat sakit matanya.
padahal ketika semua di terangi cahaya, akan banyak hal yang di lihat, akan banyak hal yang bisa di ketahui, tapi karena orang sudah nyaman dalam kegelapan, maka cahaya yang di datang menerangi akan di musuhinya, itulah perumpamaan orang yang sudah lama dalam ruang lingkup ketidak tahuan, ketika di beri penjelasan, keterangan tentang kebenaran yang sebenarnya.

lagi ngopi bareng rasulullah saw, dan beberapa auliya' 
saya ambil sebatang rokok, dan mau menyalakannya.
" bolehkah saya merokok ya rasulullah ?" tanya saya
semua auliya terdiam,  biasanya kalau duduk bareng dengan rasulullah, semua auliya tak ada yang berani banyak bicara, semua duduk takdzim menunduk, hanya saya yang bicara banyak.termasuk syaikh abdul qodir jailani juga terdiam, saya banyak bicara karena ingin membangun agar suasana tidak kaku.
" silahkan kyai, gak papa..." jawab rasulullah.
" monggo syaikh asnawi, ngrokok..." kata saya, saya tujukan ke syaikh asnawi.
beliau syaikh asnawi tak menjawab hanya tersenyum, dan menundukkan wajahnya.
saya goda syaikh asnawi.
" apa syaikh asnawi tidak merokok? dulu kan syaikh asnawi yang ngajari saya merokok waktu saya masih kecil." kata saya lagi.
" ya dulu saya yang mengajari panjenengan kyai..." jawab beliau dengan malu malu.
" kenapa ya syaikh, kalau saya memberitahukan kebenaran kepada orang orang itu, malah saya di musuhi?" tanya saya ke syaikh abdul qodir.
" ya begitulah resikonya, orang itu kadanh kita beritahu yang benar, malah mereka memusuhi, jadi kyai sebenarnya memberitahu atau tidak memberitahu, tak ada bedanya, hidayah kan tetap di tangan Allah, malah kalau menurut saya jangan memberitahu kepada orang orang, agar tak banyak musuh." jelas syaikh abdul qodir.
" tak ada untungnya di musuhi banyak orang, malah gerak kita kurang leluasa, karena di mana mana akan di musuhi, di hadang, di persekusi, di intimidasi." tambah syaikh abdul qodir
" ya syaikh benar, banyak yang memusuhi tak nyaman, untungnya bagi saya juga tak ada." jawab saya.
" tak usah mengajak orang orang, biarkan saja, kalau Allah memberi hidayah, pasti mereka akan datang ke kyai." tambah rasulullah. 
" baik ya rasulullah, makanya saya puasa bisu, ini juga agar saya tak banyak bicara." 
" ya itu baik untuk kyai, karena tak penting banyak bicara, salah bicara malah akan jadi permasalahan baru, orang itu kadang harus di ingatkan oleh kematian, mereka setelah mati baru sadar." jelas rasulullah.
" saya tau, kyai banyak mengingatkan orang, tapi kami juga memantau, hal itu bukan malah menjadikan orang sadar, tapi malah kyai di mana mana di musuhi, sebenarnya kami prihatin, melihat itu, tapi orang sudah banyak dalam ketersesatan, dalam kegelapan, jadi umpama orang dalam kegelapan, ketika terkena sinar cahaya terang, maka orang malah memusuhi cahaya yang datang, karena di anggap menyilaukan matanya." jelas rasulullah.
" sudah tak usah di ingatkan lagi, kyai sibuk saja menjalankan tugas dari Allah, biar Allah yang mengingatkan mereka dengan bala bencana." jelas rasulullah.
" ya saya nurut saja ya rasulullah "
" saya saja yang nabi di ingkari, apalagi kyai bukan nabi."
" ya siap ya rasulullah."
" banyak orang yang sudah sulit di ingatkan, karena banyak sebab, salah satunya karena makanan mereka yang tak halal, sehingga hatinya tertutup."
" ya benar ya rasulullah, mau bagaimana lagi, wong di mana mana ada riba." 
rasulullah mendesah berat...
saya juga melihat kesedihan di wajah beliau, melihat umatnya yang sekarang ini.


Popular posts from this blog

KISAH ANGIN DARI IBLIS

KISAH YANG ANEH

BIDADARI DARI JAMAN SYAIDINA HUSAIN