KASUS VINA
saya lagi mau buka puasa, mempersiapkan nasi dan minuman, biasanya rasulullah saw datang ikut buka bareng, bersama beberapa auliya yang di ajak.
saya juga lagi muter youtube di tv, depab saya makan, youtube sebenarnya muter sendiri, karena banyaknya kasus vina bersliweran, maka yang keputar kasus vina.
" kok kyai suka nonton itu? " tanya rasulullah ( maksudnya youtube kasus vina, padahal itu muter sendiri youtube nya di tv.)
" bukan suka ya rasulullah, itu muter sendiri, otomatis yang di putar video itu." jawab saya.
" saya lihat ramai, apa kyai tak turun tangan?" tanya beliau.
" memang saya boleh turun tangan?"
" bukankan dua orang yang terbunuh sekarang di akhirat, bahagia, itu perbuatan kyai yang menolong?"
" heheh iya."
" ya gak papa... kyai lakukan saja, yang kyai pandang baik, turun tangan saja, jika kyai ingin turun tangan, kyai itu kan sudah di bimbing Allah, apa yang terlintas di hati kyai itu bisikan dari Allah."
" heheh saya takut menyalahi aturan Allah."
" tidaklah, Allah kan sudah memberi kuasa dan ridhonya ke kyai, tidak ada yang salah yang kyai lakukan, saya saja senang."
" mereka apa tidak di siksa?"
" sedikit, itu wajar, setiap manusia kan ada dosa dosanya."
" ya"
" kasusnya memang kemana mana, soal kyai turun tangan atau tidak, itu terserah kyai, karena juga kalau turun tangan, akan banyak serangan ke keluarga dari dukun dukun yang mendukung aktor utama di balik semua kejadian itu."
" memang ada aktor utama di balik layar yang mengendalikan kasus itu?"
" ya karena kasusnya lama begitu kan ada yang mengendalikan"
" sebelum di serang dukun dukunya ke keluarga saya, dukun dukunnya kan bisa saya bereskan dulu ya rasulullah."
" iya juga, itu kan kyai paling bisa, mudah."
" siap, aktor utama itu apa orang berpengaruh?"
" ya, kan kasusnya ini kalau di teruskan akan mengenai aktor utama, yang itu ada pengedaran obat terlarang, makanya berusaha di alihkan dengan menangkap pelaku lain, agar perhatian orang di alihkan."
" wah ini kayak surat baqoroh."
rasulullah tertawa
" kyai bisa saja,"
" ya kan di surat baqoroh, memecahkan kasus pembunuhan sampai menggunakan sapi "
" iya juga."
" hukum di indonesia memang sudah parah, saya juga kan dulu di perkarakan polisi"
" ya makanya harus ada yang memperbaiki, agar negara ini aman sentosa."
" dulu waktu di pekalongan saya di perkarakan plisi gara gara tower, padahal saya gak ikut, lalu di tuban, saya di perkarakan polisi, juga ketika saya baru sampai di cirebon, saya di tuduh kumpul kebo"
" masak ada tuduhan kumpul kebo?"
" iya, padahal saya gak punya kebo, mungkin istri saya ini gemuk, jadi di kira kebo"
rasulullah sampai ketawa keluar suaranya.
" ada kayak gitu?"
" ya, makanya ini istri saya berusaha diet, biar gak di sangka kebo, dan saya di tuduh kumpul kebo."
rasulullah makin tertawa sampai megangi perutnya.
" saya juga tidak papa di fitnah ini itu, semuanya kan ujian Allah, tanpa di fitnah kan bagaimana saya naik langit saya."
" iya benar kyai, saya lihat kyai santai saja, gak kepancing, "
" iya saya gak papa, biasa saja."
" kyai besok makan di luar ya, tapi jangan di tempat kemaren"
" maaf ya rasulullah, saya lagi gak punya uang, bagaimana kalau biar di belikan saja."
" oh ya maaf, biar nanti saya usahakan, ada rizqi."
" uang semua untuk qurban, dan pembangunan, saya maaf lagi tidak punya."
" ya gak papa, nanti biar di belikan saja."