cara wudhu syariat dan hakikat.

wudhu sebagaimana wudhu pada umumnya secara syareat, cuma jika orang itu hanya wudhu secara syareat, maka di hadapan Allah, bahkan di lihat malaikat itu hanya di anggap membasuh muka saja, bukan orang yang sedang melakukan wudhu secara sesungguhnya. 
jadi wudhu atau sholat itu di anggap sebagai wudhu dan sholat kalau orangnya melakukan dengan hakikat.
orang yang wudhu secara hakikat itu setiap tetes air wudhunya akan menjadi malaikat, makin benar makin banyak malaikat keluar dari tetesan air wudhu, bahkan satu tetesan air wudhu bisa menjadi malaikat milyaran, atau bahkan trilyunan, tapi jika tidak benar wudhunya, makan dalam satu tetes, 1 malaikatpun tak ada.
malaikat malaikat itu ciptaan Allah, bukan kita yang mencipta, atau mengada adakan, dan itu cara Allah menunjukkan benar dan tidaknya cara wudhu kita.
bisa saja siapa saja, merasa bahwa wudhunya sudah benar, tidak bisa hanya merasa saja, tapi harus di uji, agar ketahuan benar tidaknya, sehingga tau kapasitasnya, kalau belum bisa keluar juga tak perlu malu, berarti harus belajar lagi dan lagi. agar sampai benar. 
dan kalau sudah keluar malaikatnya juga jangan bangga, sebab itu tidak menunjukkan kehebatan diri, malaikat itu ciptaan Allah, bukan ciptaan kita. sekali lagi KITA INI BUKAN PENCIPTA ALAM SEMESTA, ALLAH LAH PENCIPTA SEMENTA RAYA INI, KITA TERMASUK DI DALAM CIPTAAN ITU, JUGA MALAIKAT MALAIKAT ITU ADALAH CIPTAAN ALLAH, BUKAN CIPTAAN KITA. 
nanti ini di pelajari, di praktekkan tiap wudhu, sebisanya. sepahamnya, karena saya juga tidak bisa memberi kepahaman. yg memberi kepahaman itu Allah.

@ketika akan mulai wudhu, mulai mengingat Allah di dada ( tulisannya lafadz Allah, tulisan arab, dari arah kiri ke kanan) kalau belum paham kiri kanan, lihat tangan kiri mana, tangan kanan mana, biasanya tangan kiri untuk cebok, tangan kanan untuk makan, kalau masih belum paham mana kiri kanan, tanya ke anaknya, anak kecil biasanya di TK di ajarkan, mana tangan kiri mana tangan kanan, kadang orang dewasa, karena sudah tua jadi lupa mana kiri mana kanan. 
@ketika membasuh wajah, ingat lafadz Allah, tulisan arab, dari kiri ke kanan, di jidat, 
@ ketika membasuh kedua tangan, ketika tangan kanan, ingat lafadz Allah, di punggung tapak tangan, ketika membasuk tangan kiri, ingat di punggung tapak kiri. 
@ ketika membasuk kepala, ingat lafadz Allah di atas kepala, masih dari kiri ke kanan.
@ ketika membasuh telinga, ingat lafadz Allah di belakang telinga.ini dari kanan ke kiri, jadi lafad Allah nya di belakang kedua telinga tulisannya dari arah kanan ke kiri.
@ ketika membasuh kaki kanan, inhat lafadz Allah di atas kaki, tulisannya dari kanan ke kiri, ya umpama km menulis lafadz Allah dengan sepidol saja. 

nah itu cara wudhu, nanti kalau majlis jadi, dan saya sudah mengadakan dzikir, insaAllah akan saya test, sudah benar belum dzikirnya. 
ingat selama kamu belum bisa wudhu dengan benar secara syariat dab hakikat, maka kamu tak akan di angkat Allah jadi wali walinya. 

Popular posts from this blog

KISAH ANGIN DARI IBLIS

KISAH YANG ANEH

BIDADARI DARI JAMAN SYAIDINA HUSAIN