MENUNGGU MAGRIB
beberapa hari ini, setiap mau magrib, rasulullah saw beserta beberapa auliya datang mengajak buka bersama,
" sudah di buat kopinya?" tanya rasulullah.
" lagi di buat ya rasulullah, suka kopi hitam apa yang cream?" tanya saya.
" kedua duanya, buat keduanya."
" siap.." jawab saya yang sedang meracik kopi.
" keduanya enak, saya suka."
kopi hitam dari kopi nescafe klasik, dan kopi cream dari kopi rasa klepon, kemaren kemaren saya buatkan itu, ternyata beliau suka.
sambil menunggu magrib, untuk buka puasa, saya ajak beliau ngobrol.
" bagaimana kabar palestina ya rasulullah ?" tanya saya.
" ya begitulah, perang, berhenti, perang lagi, dari dulu ya seperti itu." jawab beliau. " saya kan pernah menyampaikan hadits, bahwa orang orang yahudi dan nasrani itu tak akan berhenti memusuhi orang islam sampai hari kiamat."
" ya benar ya rasulullah, tapi korban sudah banyak sekali."
" sebenarnya bagi orang islam juga tak rugi di bunuh, karena mereka langsung masuk surga, untuk masuk surga itu tak mudah kyai, dan ini Allah beri kemudahan."
" tapi bagi orang yang masih hidup di dunia itu suatu bencana yang besar."
" ya karena orang hanya melihat dunia saja, tidak melihat akhirat."
" orang israil itu, mereka tak akan berhenti menyerang palestina."
" itu sudah ketentuan Allah kyai."
" tapi kedamaian dunia tak akan ada, jika seperti ini terus."
" kita ini tak bisa berbuat banyak kyai, saya juga sudah mempersiapkan tentara, tapi semua tetap dalam ketentuan Allah."
" apa tidak di musnahkan saja itu orang israil?"
semua melongo, termasuk para auliya' yang mendampingi rasulullah, termasuk syaikh abdul qodir jailani yang duduk paling dekat dengan rasulullah.
" karena menurut pandangan saya, selama bangsa israil itu masih ada, maka tak akan ada kedamaian di muka bumi ini."
semua terdiam.
" apa bangsa israil itu, keturunan dari saudaranya nabi yusuf?"
" ya kalau di lihat sifatnya memang iya."
" mereka itu merasa paling benar sendiri, ingin menang sendiri, sombong, tamak, serakah, dan keras kepala."
" ya" jawab rasulullah.
" saya rasa bumi ini tidak akan aman, kalau masih ada mereka."
" tunggu saja perintah dari Allah, saya sudah siapkan pasukan kyai."
lalu kami makan karena sudah magrib.
dan setelah makan rasulullah pamit di iringi para auliya'
Alhamdulillah semua masakan saya habis, tandanya mereka suka.