CERITA BIDADARI
Ada kisah bidadari, salah satu bidadari saya tanya, wawancarai, banyak bidadari yang di hadiahkan ke saya, di panggil kembali ke surga, karena sibuknya surga akhir akhir ini menerima ruh ruh dari korban palestina yang mati karena perang, dan ruh ruh bayi yang butuh pengasuh, mereka yang di hadiahkan ke saya di panggil lagi ke surga untuk membantu mengurus bayi bayi atau anak anak yang mati di palestina.
nah kalau mau ke atas mereka ijin naik ke atas kepasa saya.
" kyai saya mau ke atas, dapat panggilan ke surga untuk mengurus anak anak yang baru datang ke surga" kata salah satu bidadari.
karena banyaknya bidadari sampai trilyunan, maka saya tidak bisa bicara ke semuanya, hanya beberapa saja, ini salah satu yang saya tulis.
" siapa namamu?" tanya saya.
" saya bernama jamilah" jawabnya.
" kamu dari mana dulunya jamilah?"
" saya dari bumi ini."
" ini mana kotanya.?"
" saya dari slawi."
" slawi tegal?"
" mungkin."
" kok mungkin, bukannya slawi itu tegal."
" zaman dulu belum ada"
" zaman apa itu."
" mungkin zaman majapahit, soale sudah lama... daerah saya di jawa, waktu itu saya meninggal karena kelaparan, lalu sakit dan mati, saya tinggal di slawi, daerahnya hutan hutan."
" lalu kamu tinggal di surga?"
" ya"
" tau tentang kyai dari mana?"
" dulu, waktu saya di surga, kami para bidadari kecil melihat kyai"
" melihat saya?, bagaimana ceritakan."
" waktu itu kami para bidadari yang kecil kecil, kami di surga, melihat kyai lagi di latih terbang sama syaikh abdul qodir jailani, kami tertawa tawa, karena waktu itu kyai yang masih kecil takut jatuh ketika terbang, jadi kyai terguling guling di udara, di antara awan awan, kami tertawa semua melihat kyai kecil takut jatuh, padahal tak akan jatuh."
" lalu"
" kami tiap hari melihat kyai di latih terbang, yang melatih ganti ganti auliya', kadang juga rasulullah"
" lalu"
" sampai kyai juga di latih terbang duduk di atas sajadah."
" saya malah hanya sedikit ingat, ya kadang ingat, kadang enggak."
" oh ya kyai ini sudah ada panggilan agar kami ke atas."
" ya"
" karena banyaknya yang datang ke surga, khususnya anak anak yang mati di palestina, ibu kyai sampai kelelahan mengurus mereka."
" ya nanti bantu ibunya kyai ya..."
" ya kyai siap."
lalu dia pamit untuk berangkat ke surga bersama beberapa ribu bidadari"